Interprofessional Education: Learning Together to Work Together for Better Health

Do the doctors, dentists, nurses, pharmacists and dietitians view their professions as their own entity, or as a collective group as Health Workers?

BIMKES team consist of students from 7 health majors (www.bimkes.org)
Interprofessional education occurs when two or more professions learn about, from and with each other to enable effective collaboration and improve health outcomes. It would enable opportunities for health professions students to engage in interactive learning with those outside their profession as a routine part of their education. The goal of this interprofessional learning is to prepare all health professions students for deliberatively working together with the common goal of building a safer and better patient-centered and community/population oriented Indonesia health care system.
Doctors, dentists, nurses, pharmacists, dietitians and midwifes should view their profession as a collective group as Health Workers. This perception is elemental in shaping the working culture in the health industry. In fact, health education students have been isolated, given specific education and inserted with different set of values. There is no or little interaction during the education process. It indicates poor communication, poor collaboration and of course, poor outcomes for the patients.
To overcome that condition, interprofessional education has a very good potential to improve health care system. Research evidence shows that collaborative practice can improve access to and coordination of health-services, appropriate use of specialist clinical resources, health outcomes for people with chronic diseases, patient care and safety. Collaborative practice can decrease total patient complications, length of hospital stay, tension and conflict among caregivers, clinical error rates and mortality rates. In community mental health settings, collaborative practice can increase patient satisfaction, promote greater acceptance of treatment, reduce duration of treatment, reduce cost of care and increase treatment for psychiatric disorders.
Therefore, interprofessional education should be implemented in Indonesia. By learning together to work together, we can create an optimal health care system.
Plan of Action
As a medical student, I have responsibility to succeed interprofessional education. There are three targets of action.
Health Students
Faculty/University
Indonesia Ministry of Education
·     Make a discussion with health students to make the same perception and vision about interprofessional education.
·     Make a collective project (seminar or scientific competition) as collaborative practice for health students.

The actions are organized cooperatively by BEM at faculties and university level; or CIMSA, ISMKI, ILMKI, PSMKGI etc at national level.
·    Make a meeting with the authorities of faculty or university to deliver students’ vision about interprofessional education.


·       Make a discussion with the Directorate General of Higher Education (Dikti) to deliver health students’ aspirations that:
o   Students need an interprofessional education to learn and work together for better health care system.
o  Dikti have to arrange and develop curriculum about interprofessional education.

The discussion can be held in annual HPEQ conference.

References
1.   WHO. Framework for Action on Interprofessional Education and Collaborative Practice. Geneva: Department of Human Resources for Health WHO; 2010.
2.  Reeves S, Zwarenstein M, Goldman J, Barr H, Freeth D, Hammick M, et al. Interprofessional Education: Effects on Professional Practice and Health Care Outcomes (Review). Willey Publishers: The Cochrane Library; 2009. Issue 4.
3.   Bainbridge L, Nasmith L, Orchard C, Wood V. Competencies for Interprofessional Collaboration. Journal of Physical Therapy Education. 2010; 24(1): 6-11.

4.  Interprofessional Education Collaborative (American Association of Collages of Nursing, American Association of Colleges of Osteopathic Medicine, American Association of Colleges of Pharmacy, American Dental Education Association, Association of American Medical Colleges, Association of Schools of Public Health). Core Compentencies for Interprofessional Collaborative Practice. Washington, D.C.: Report of an Expert Panel; 2011.

This essay was one of winners of 2nd High Professional Education and Quality (HPEQ) International Conference in Bali, December 2011.


Delegations with Prof. dr. Menaldi Rasmin, SpP(K) and dr. Sri Linuwih, SpKK(K)

20 Tips Manajemen Waktu bagi Mahasiswa Kedokteran

Kata orang, mahasiswa kedokteran itu mahasiswa yang super duper sibuk. Dengan buku yang segede bantal, waktu main yang kurang, ujian yang datang tiap hari dan juga amanah-amanah lain diluar kuliah yang sering bekejar-kejaran. Seakan-akan waktu 24 jam itu terasa kurang. Apa kamu termasuk orang seperti ini?

Clock shop at Traditional Market in Delhi, India, August 2013



Nah, ini ada beberapa tips yang bisa aku bagi ke temen-temen, mengenai cara mengatur waktu yang baik. Mudah-mudahan tak hanya sebatas dibaca aja, tapi harus langsung diaplikasikan. Ini dia :


1. Buat rencana harian. Buat rencana harianmu sebelum dikacaukan dengan agenda-agenda lainnya. Sebaiknya lakukan ini dipagi hari atau malam sebelum kamu tidur. Dengan adanya rencana ini membuat kamu mendapat gambaran besar tentang rencana hari itu kamu mau ngapain aja. Kerjaanmu hari itu cuma satu, patuhi jadwal yang sudah kamu buat sendiri.

2. Batasi waktu tiap kerjaan. Dalam jadwal yang sudah kamu buat tadi, batasi tiap kegiatan dengan detail. Misalnya kamu harus menyelesaikan membaca buku fisiologi bab kardiorespirasi sampai jam 1 siang, terus mengerjakan laporan sampai jam 4 sore, kemudian belajar anatomi sampai jam 8 malam. Dengan begitu, waktu untuk kegiatan-kegiatan lainnya menjadi tidak terpotong oleh kegiatan sebelumnya yang ga bisa kamu kontrol.

3. Gunakan kalender. Dalam manajemen waktu itu, sebaiknya gunakan kalender untuk mengatur semua daftar kegiatan yang kamu punya, sehingga kamu punya gambaran besar mengenai kegiatan seharian, seminggu atau bahkan sebulan kedepan. Saya pribadi biasanya menggunakan kalender di iPod Touch saya, atau terkadang menggunakan Microsoft Outlook. Teman-teman juga dapat mencoba menggunakan Google Calendar yang dapat diakses dari mana aja, asal masih ada koneksi internet.

4. Gunakan organizer. Bisa berupa buku organizer khusus atau menggunakan perangkat digital seperti yang saya miliki (iPod Touch). Intinya, masukkan semua daftar kerjaan kamu, proyek, tugas-tugas, dan hal-hal penting yang mendukung jadwalmu seharian.

5. Tahu deadline. Tentukan kapan kamu harus menyelesaikan tugasmu. Tandai secara jelar dalam kalender atau organizermu.

6. Belajar berkata “Tidak”. Ini memang susah, tapi jika kamu dapat melakukannya, kamu bisa fokus pada hal-hal yang seharusnya kamu lakukan. Jika kamu merasa tidak dapat menghandle nya, katakan tidak.

7. Target lebih awal. Ketika kamu menargetkan ontime, biasanya kerjaan kamu akan selesai ontime atau sedikit telat. Nah, bagaimana kalau kita menargetkan semua deadline kita lebih awal, sehingga ada waktu toleransi jika telat. Untuk janjian, jadwalkan lebih awal. Untuk sebuah laporan, targetkan selesai sehari sebelumnya.

8. Punya jam yang gampang terlihat. Terkadang kita begitu larut dengan berbagai kerjaan kita sampai lupa waktu. Nah, sebaiknya letakkan jam yang cukup gede di tempat kita biasa menghabiskan waktu.

9. Atur reminder 15 menit sebelumnya. Beberapa program kalender memiliki fungsi reminder. Jika kamu punya janjian yang penting, set alarm 15 menit sebelum jadwalnya.

10. Fokus. Apa kamu mengerjakan banyak hal sekaligus dan tak satupun selesai ? Jika begitu, fokuslah pada satu hal pekerjaan pada satu waktu.

11. Cegah gangguan. Sering merasa terganggu dengan telepon atau sms yang masuk saat mengerjakan laporan ? Atau perhatian kamu suka teralih dengan twitter dan facebook ? Tutup semua jalur-jalur pengganggu itu. Ketika gangguan-gangguan tadi dapat diminimalkan, kamu bisa lebih berkonsentrasi.

12. Catat penggunaan waktumu. Kalau kamu sedang online, kamu bisa menggunakan EggTimer untuk mencatat waktu online kamu. Jadi kamu akan tahu berapa waktu yang kamu habiskan untuk Facebook, Twitter, dan mengerjakan tugas kuliahmu. 

13. Jangan perfeksionis. Terkadang sikap ingin menjadikan segala sesuatunya sempurna dapat menjadikan hambatan yang cukup besar untuk menyelesaikan tugas dan tidak efektif. Jadi lakukan sebisamu.

14. Prioritas. Karena kamu tidak dapat melakukan apapun dalam satu waktu, coba prioritaskan hal terpenting yang harus kamu lakukan.

15. Delegasikan. Jika ada sesuatu yang dapat orang lain lakukan untukmu, delegasikan tugas itu. Hal ini akan memperingan beban kerjamu. 

16. Kerjakan tugas-tugas yang setipe dalam satu waktu. Untuk kerja-kerja yang berhubungan, silahkan kerjakan bersama-sama dalam satu waktu. Misalnya untuk menulis laporan dan belajar. Kamu bisa belajar sambil mengerjakan laporan, karena ketika menulis laporan kamu pasti butuh referensi tambahan. Nah, bisa sekalian belajar kan? 

17. Eliminasi pemakan waktumu. Merasa sangat terbuang waktumu oleh Facebook, Twitter, dan email ? Berikan waktu untuk mencek akun-akun tadi dalam waktu tertentu, dan patuhi. Tidak setiap saat kamu harus mengeceknya. Coba juga untuk menghilangkan bookmark ke situs-situs tadi.

18. Potong kegiatanmu. 1 alasan kenapa kamu kesulitan mengatur waktu adalah karena kamu tidak memotong kegiatan yang sudah lewat batas waktu. Walaupun itu mengasyikkan, jangan biarkan itu mengganggu kegiatan-kegiatanmu yang lain. 

19. Berikan waktu diantara kegiatanmu. Jangan meletakkan jadwalmu sangat mepet waktunya. Berikan setidaknya 5-10 menit untuk narik napas dan rehat sebentar. Waktu yang singkat itu bisa juga kamu gunakan untuk mereview tugas sebelumnya dan mempersiapkan diri untuk tugas berikutnya. 

20. Pecah kerjaan yang besar jadi kecil. Terkadang kita akan merasa lelah jika melihat kerjaan yang besar sekaligus. Coba pecah kerjaan yang dirasa besar tadi kedalam kerjaan yang kecilkecil dan mudah dicapai.

P.A.C.A.R.A.N : No or Yes?

At Taj Mahal, a symbol of Love, August 2013


Suatu pagi, belasan menit sebelum bel masuk berbunyi di SMA-ku, seorang teman melontarkan pertanyaan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya,

“Difa, lo mau gue cariin pacar, gak?”

Hah? Dengan muka bingung, lantas berganti nyengir aku menjawab,
“Gak usah, Mel, nih aku dah punya banyak,” seruku sambil menarik buku-buku semi tebal dari dalam tas.

Gantian temanku yang cengengesan. Dasar.

Kali lain, teman seperjalanan pulangku bertanya, “Difa, kenapa sih kamu gak mau pacaran?”

Sambil berusaha menghindari genangan air di depan pasar Pondok Labu, aku berseru pelan,

“Kenapa ya, Lia?”

“Yee, orang nanya balik nanya.”

So?

Ini prinsipku, Lia. Tahu kan, kalau Allah sudah menjanjikan dalam Al Qur’an, perempuan yang baik hanya untuk laki-laki yang baik. Sepanjang kehidupanku, aku percaya janji Allah selalu benar.

Gini lho, kalau misalkan orang yang kita sayang menjanjikan sesuatu pada kita, kita akan dengan senang hati percaya, kan. Karena ibu, ayah, atau siapapun yang menyayangi kita akan berusaha menepati janji itu untuk membahagiakan kita. Kalaupun mereka tidak bisa menepatinya, mereka yang akan pertama kali bersedih karena keterbatasannya. Kalau manusia saja begitu, Allah pasti gak akan pernah menyalahi janji-Nya, karena Ia adalah Dzat yang paling mencintai kita, dan Ia adalah Penguasa Mutlak Alam Raya ini, Ia akan selalu memberi tanpa batas, tak ada yang bisa membatasi kekuasaan-Nya. Kalau Ia sudah berjanji, maka itu adalah sebenar-benarnya janji.

Perempuan yang baik hanya untuk laki-laki yang baik, begitupun sebaliknya-- laki-laki yang baik hanya untuk perempuan yang baik, berarti Allah sudah memudahkan kita, kan? Kalau mau dapat pasangan yang baik, berarti yang harus kita lakukan adalah menjadi baik terlebih dahulu. Kalau misalkan mau dapat pasangan yang hafal Qur’an, misalnya, kita juga harus mulai menghafal Qur’an. Atau kalau mau dapat pasangan yang pengertian, kita juga harus mulai menjadi orang yang pengertian. Karena saat seseorang menetapkan standar pada dirinya, hal itu akan mempengaruhi pilihan-pilihannya di saat ia harus memutuskan sesuatu. Iya, kan?

Makanya, aku lebih memilih membenahi diriku dulu, membangun kualitas-kualitas yang kusukai, jadi nanti pas memang sudah waktunya, aku sudah lebih siap. Lagian kalau pacaran, kita jadi kehilangan waktu untuk membangun hal-hal itu, kan? Kita lebih banyak tersibukkan dengan hal-hal yang sekarang, mungkin iya kadang-kadang ada yang memikirkan untuk ke depannya, tapi itu juga gak menjamin. Banyak orang yang tidak menjadi dirinya saat menjadi seorang pacar. Ia berusaha terlihat sempurna, atau paling tidak ia hanya ingin sisi baiknya saja yang terlihat. Kalau gak, siapa coba yang mau jadi pacarnya, hehe. Tapi kalau menikah kan beda, saat kita menikahi seseorang, kita gak bisa memilih hanya menikahi sisi baiknya, harus sepaket sama sifat-sifatnya yang lain. Lho, jadi jauh gini ya ngomongnya, hehe.
Jadi, menurutku, kalau orang lain berdalih, “Saya pacaran untuk bisa lebih mengenal pasangan saya,” rasanya itu bukan jalan yang pas.

Lagipula, aku gak mau mencari sesuatu yang baik untukku dengan cara yang tidak baik menurut-Nya.

Pandangan aja harus dijaga, apalagi berdua-duaan. Tapi bukan artinya pacaran gak boleh. Pacaran boleh, kok, nanti kalau udah nikah, hehe..

Mungkin iya, kita bisa dapat pasangan yang terasa ‘cocok’ untuk kita, tapi aku takut, kalau Allah gak suka caraku untuk mendapatkannya, aku bisa kehilangan nilai keberkahan di dalamnya. Padahal, hidup kita di sini kan untuk mendapat cinta-Nya kan?

Saat itu, aku ingat salah satu kalimat yang sempat terpikir di baris otakku,

"Pangeran akan datang jika sudah tiba saatnya.
Sebelum waktu itu tiba, pangeran dan putri harus saling menjaga dirinya masing-masing, supaya pertempuan itu lebih sempurna."'

Musik Tradisional Jawa Timur



Apa makna musik bagimu? Sukakah kamu dengan musik tradisional? Bagi saya, musik tradisional Indonesia adalah aset yang sangat berharga, identitas, dan pemersatu bangsa sehingga harus dilestarikan dan dikembangkan. Berikut adalah laporan kunjungan tim saya ke Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah, untuk mempelajari khazanah seni musik daerah tersebut. Yuk, belajar bersama-sama!


Apa itu musik tradisional?
Musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di suatu daerah tertentu dan diwariskan turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ciri umum musik tradisional adalah sebagai berikut:
1.  Ide musik disampaikan oleh komponis tidak melalui tulisan berupa notasi atau partitur secara lisan.
2.  Musik tradisional diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi secara lisan.
3. Syair lagunya berbahasa daerah. Selain itu, alunan melodi dan iramanya juga menunjukkan cir khas kedaerahan.
4.  Musik tradisional melibatkan alat-alat musik daerah.

Sejarah, Perkembangan, dan Latar Belakang Musik Tradisional Jawa Timur
Musik tradisional Jawa Timur dilestarikan untuk melestarikan tradisi atau ciri khas kejawatimuran. Dari zaman ke zaman musik tradisional Jawa Timur mengalami perkembangan. Dahulu musik tradisional Jawa Timur hanya diiringi dengan alat musik tradisional gamelan seperti gong, slendro, gendang, dan lesung. Namun kini alat musik tradisional tersebut sudah dipadukan dengan alat musik modern seperti drum, kecrek, dan lain-lain.
Dalam perkembangannya, musik-musik ini terus disempurnakan dan diperkaya. Musik Lesung misalnya, kini tidak hanya dimainkan pada saat menumbuk padi, tetapi juga pada acara-acara adat lainnya.

Jenis-Jenis Musik daerah Jawa Timur
1.      Musik Gamelan
2.      Musik Gedongan
Musik ini adalah musik khas masyarakat Banyuwangi yang biasa disajikan pada saat senggang, saat bulan purnama atau menjelang acara hajatan tertentu. Pemain musik ini berjumlah 8 orang yang kesemuanya adalah perempuan. Instrumen utamanya adalahlesung dengan ukuran yang berbeda-beda. Ukuran yang berbeda-beda ini memungkinkansetiap lesung menghasilkan bunyi yang berbeda-beda dan mendekati bunyi nada-nada slendro. Dalam perkembangannya, instrumen musik ini sering ditambah dengan permainan alat musik angklung, ining-ining (semacam triangle), dan gong. Alat musik angklung biasanya dipakai untuk mendukung permainan melodi dari lagu.
Dalam penyajiannya, setiap pemain menghadapi lesung yang diletakkan miring sehingga satu bidangnya saja yang dipukul. Lesung dipukul dengan pola irama tertentu yang selaras dengan lagu-lagu gandrung yang dibawa oleh seorang solis.
3.      Musik Angklung Banyuwangi
Musik ini adalah musik rakyat dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Nama angklung ini diambil dari salah satu perangkat musik yang digunakan dalam mengungkapkan gending-gending Banyuwangen. Alat musik ini terbuat dari bahan bambu yang ruasnya disusun seperti gambang Jawa dengan susunan nada slendro.
Musik Angklung Banyuwangi terdiri dari instrumen-instrumen yakni sepasang angklung sebagai pembawa gending-gending, 2 demung, 2 slentem, 4 saron, 2 peking, 1 kendang, 1 gong besar, dan 1 seruling. Musik ini biasa dipakai sebagai sarana hiburan dan ditampilkan saat hajatan seperti pernikahan dan khitanan.
4.      Karawitan Jawa Timur
Musik ini sangat menonjolkan ciri khas kejawatimuran, khususnya terletak pada penabuhan bonang babok dan bonang penerusnya, saron, peking, dan kendang.
5.      Musik Bheru
Musik ini adalah musik rakyat daerah Waru, kabupaten Pamekasan. Kata Bheru berasal dari kata Waru (Jawa) yang dalam ejaan Madura menjadi Bheru, yaitu nada daerah asal musik tersebut. Musik ini biasanya dibawakan pada saat hajatan seperti perkawinan atau khitanan.
Instrumen musik ini terdiri dari 1 jedor, 2 dung-dungan (sejenis ketipung), 1 tambur yang terbuat dari bahan seng, 1 kecer, 4 slompret (alat tiup) yang terbuat dari bahan seng, 1 saronen yang terbuat dari bahan kayu. Musik ini pada dasarnya tidak memiliki pola permainan tertentu. Permainan hanya didasarkan pada spontanitas para pemain semata-mata. Alat musik saronen yang berfungsi sebagai pembawa melodi, pada hakekatnya hanya dimainkan secara improvisatoris, menurut selera pemainnya. Alat musik lainnya hanya berfungsi sebagai pemantap jalannya irama.

Lagu-Lagu Daerah Jawa Timur
1.      Uyon-Uyon
2.      Ngapute
3.      Gambyongan

4.      Kerraban Sape
Do=C, 4/4 Sedang      (Madura)
Saban taone Madura latan te rame
Banya ke laban badana kerraban sape
Banya rang manca pada datang dari jau
Bade nenggu a kerraban sape Madura
Eeeee sape menggir duli menggir
Eeeee sape menggir duli menggir

5.      Tanduk Majeng
Do=C, 4/4 Allegro            (Madura)
Ngapo tewak lajere eta ngale
Men tengguh dari ombed pajelengna *)
Reng ma jeng tan tona la pade mole o mena jeling odikna oreng majengan
Maseh benyak o angguh le o lehna o mena jeling odikna oreng majengan *)
A bental ombak sapak angin salain jangan olle ollang peraona alla jere olle ollang alla jere ke Madura olle ollang peraona alla jere olle ollang paraona alla jere
Reng majeng benyak ongguh babajana
Kabilang alako bansa nya bana

Fungsi Musik Tradisional Jawa Timur
1.      Sarana Upacara Budaya (Ritual)
Musik di banyak daerah di Jawa Timur berkaitan erat dengan upacara-upara adat masyarakatnya, seperti upacara kematian, perkawinan (manten), kelahiran, atau khitanan.
2.      Sarana Hiburan
Musik di Jawa Timur juga menjadi sarana hiburan bagi masyarakatnya. Musik di sini dilihat sebagai cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian maupun sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan lainnya. Umumnya, masyarakat sangat antusias menonton berbagai pergelaran, termasuk pergelaran musiknya. Seperti ketika kami sedang melakukan kunjungan ke TMII pada 10 Agustus 2008, sedang di gelar pergelaran Seni Budaya Daerah Berbagai Kota dan Kabupaten di Jawa Timur.
3.      Sarana Ekspresi Diri
Bagi para seniman baik pencipta lagu maupun pemain musik, musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita-citanya tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunianya.
Demikian halnya para seniman Jawa Timur. Mereka menyaksikan kondisi serta harapan diri dan masyarakatnya lalu menformulasikannya dalam bentuk lagu dan permainan alat musik. Dari tangan mereka inilah lahir karya-karya musik yag bisa dinikmati masyarakat Jawa Timur, Indonesia, bahkan mancanegara.
4.      Sarana Ekonomi
Pada beberapa musik dan kelompok penyanyi Jawa Timur, musik tidak hanya sekedar media ekspresi atau aktualisasi diri. Musik juga menjadi sumber penghasilan mereka. Mereka membawakan lagu-lagu atau sajian musik kreasinya dalam acara-acara pentas di daerah (baik di Jawa Timur maupun luar Jawa Timur). Biasanya, acara pergelaran musik itu diadakan di tanah lapang (alun-alun) di pusat perkampungan. Dengan demikian warga kampung dengan mudah dapat mencapainya. Acara itu sendiri tidak dipungut biaya. Namun biasanya, warga diminta kerelaannya untuk menyumbang atau memberi sesuatu berupa uang kepada para pemusik.
5.      Sarana Komunikasi
Dalam masyarakat di berbagai daerah di Jawa Timur, terdapat bunyi-bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggotanya. Umumnya, bunyi-pola ritme tertentu dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Sebagai contoh, bunyi kentongan denga ritme tiga kali berturu-turut memberi tanda adanya peristiwa kebakaran di dalam wilayah tersebut. Sedangkan bunyi kentongan dengan ritme empat kali berturut-turut memberi tanda adanya bahaya banjir.
6.      Sarana Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Jawa Timur, bunyi-bunyian atau musik yang diciptakan banyak dipakai untuk mengiringi tari-tarian daerah.

Jenis-Jenis Alat Musik Tradisonal Jawa Timur
Alat musik tradisional Jawa Timur antara lain: kendhang, gong, gender panembung, gender barung, siter, kethuk kenong renteng, gong kemedhong, bonang, bonang penerus, demung, saron, peking (gamelan), kenong & kenthuk, slenthem, gambang, rebab, suling, etc.
Pembagian instrumen gamelan berdasarkan cara memainkannya:
1.      Golongan yang dipukul (idiophone); meliputi jenis saron, gender, dan bonang.
2.      Golongan yang ditepak (membrandphone); meliputi berbagai kendhang.
3.      Golongan yang dipetik (crodophone); contonhya siter dan clempung.
4.      Golongan yang ditiup (aerophone); contohnya suling.
5.      Golongan yang digesek; contonhya rebab.

Update from Gizi untuk Papua

Laporan dr. Maulana Rosyady, anggota Kledo, dokter internship di Fak fak, Papua Barat.



Anak yang saya gendong ini namanya Selestina usia 11 bulan, salah satu anak asuh Gizi Untuk Papua di Fakfak ini. 2 bulan sudah kegiatan ini berjalan. Adik ini berkembang pesat. Alhamdulillah, Social project ini dapat apresiasi positif dari Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan. Insya Allah, tanggal 17 dan 24 Oktober ini, kita diminta presentasi di depan Dinas Kesehatan dan seluruh Kader Posyandu, karena rencananya social project ini akan diadopsi di sini. Adik-adik asuh yang lain juga berkembang baik. Bismillah, saatnya konkret untuk Indonesia! #GiziUntukPapua #Kledo

Knowledge that Works (Kledo)

Knowledge that Works (Kledo) adalah komunitas anak muda Indonesia yang memiliki passion tinggi untuk mengembangkan diri dan berkolabrasi lintas disiplin ilmu dalam membuat dampak nyata bagi Indonesia. Kledo diinisiasi oleh anak-anak muda dari berbagi daerah di Indonesia. Kegiatan Kledo terdiri dari sharing knowledge, research, mentorship, dan social project.
Kledo memiliki program sharing knowldge mingguan melalui grup Whatsapp yang terbuka untuk diikuti oleh setiap orang dengan kesempatan terbatas. Selain itu terdapat juga program sharing yang sifatnya tatap muka. Selain sharing, Kledo juga sedang mengembangkan program mentorship, yaitu sebuah program untuk mengembangkan kompetensi membernya dimulai dengan kompetensi untuk bisa melanjutkan pendidikan tinggi di kampus-kampus terbaik dunia. Terakhir, untuk social project, saat ini Kledo sedang meluncurkan program Gizi untuk Papua, yaitu sebuah program pengentasan gizi buruk di pulau Papua, yang merupakan salah satu pulau dengan tingkat gizi buruk paling tinggi di Indonesia.
Graduation of some Kledo's members at Universitas Indonesia

GIZI UNTUK PAPUA (BETA)

Nyam-nyam. Alhamdulillah kita dapat makan dengan lahap, mungkin sekarang, mungkin beberapa jam lalu dan begitupun besok hari, lusa dan seterusnya. Namun, adik-adik kita di Papua tidak dapat merasakan nikmatnya makan. Padahal makanan bergizi sangat penting bagi mereka yang sedang dalam masa pertumbuhan. Sayangnya, adik-adik kita di Papua tidak mendapatkan makanan yang cukup dan bergizi. Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa 30,9% balita di Papua Barat mengalami gizi buruk/kurang. Papua Barat merupakan provinsi dengan prevalensi gizi buruk tertinggi di Indonesia.
Gizi buruk pada 1000 pertama kehidupan memberikan dampak yang irreversible bagi kehidupan seseorang. Dalam jangka pendek, gizi buruk membuat daya tahan tubuh lemah sehingga mudah terserang penyakit. Gizi buruk merupakan salah satu faktor mengapa Papua Barat menjadi provinsi dengan Angka Kematian Bayi tertinggi dan Angka Kematian Balita tertinggi kedua di Indonesia.
Dampak gizi buruk berlangsung seumur hidup. Katakanlah adik-adik kita di Papua Barat selamat dari incaran-incaran kuman pneumonia, diare dan tuberkulosis, mereka akan menjadi manusia dewasa yang stunted karena dampak kurang gizi bersifat permanen. Sekitar 95% perkembangan otak terjadi pada tiga tahun pertama kehidupan. Jika terlambat, sinaptogenesis (proses pembentukan sinaps neuron otak) tidak dapat tidak dapat berjalan sempurna walaupun dengan intervensi apapun. 1000 hari pertama kehidupan adalah masa-masa emas membentuk generasi yang cerdas dan kuat.
Di masa-masa emas ini ibu memiliki peranan vital. Ibu harus menyusui ASI secara eksklusif pada 6 bulan pertama anaknya. Pemberian ASI dilanjutkan hingga usia 2 tahun, namun dengan tambahan Makanan Pengganti ASI (MPASI). MPASI dapat berupa nasi tim dengan sayur dan telur, daging, ayam atau sumber protein lainnya. Namun, kondisi di Papua Barat sangat memprihatinkan. Pengetahuan mama-mama disana masih sangat kurang. Hanya sedikit mama-mama yang memberi ASI eksklusif. Setelah berusia 6 bulan, adik-adik kita juga tidak mendapatkan MPASI karena tidak ada sumber makanan atau tidak tahu cara mengolahnya.
Berangkat dari keprihatinan tersebut, kami, Gizi untuk Papua, tergerak untuk membantu. Kami telah melakukan penyuluhan mengenai ASI eksklusif pada ibu-ibu di Fakfak. Selain itu, kami juga ikut memberikan susu gratis kepada anak-anak SD disana saat Hari Pendidikan Nasional.
Namun, apa yang kami lakukan masih belum cukup. Kedepannya kami akan melakukan penyuluhan mengenai ASI eksklusif beserta MPASI dengan lebih ekstensif dan sistematis. Selain itu kami akan membuat dapur gizi bagi mama-mama Fakfak dan anak-anaknya. Pada fase awal, Gizi untuk Papua akan berfokus di Fakfak. Gerakan Gizi untuk Papua akan meluas mulai dari Manokwari hingga Jayapura.
Ada beberapa tahap gerakan Gizi untuk Papua yang berbeda-beda dalam metode untuk berkontribusi, jumlah populasi, dan dampak yang dihasilkan. Saat ini kami meluncurkan gerakan Gizi untuk Papua tahap 1 yang akan terus berkembang dalam hal metode, jumlah target penerima bantuan, dan dampak yang dihasilkan. Untuk metode di tahap 1, bantuan dapat dilakukan melalui transfer donasi ke:
Bank BRI 2164 01000 342535 a.n. Astuti
Konfirmasi ke: 081804271994 (Ina)
Bersama kamu, kami percaya bahwa Gizi untuk Papua akan menciptakan generasi emas Papua. Ayo bersama mencerdaskan adik-adik kita ^^

1000 Hari Pertama Paling Menentukan Perkembangan Manusia

A nursery school in Khoo Teck Puat Hospital, Singapore, May 2015

Iqbal Pirzada: Halo semuanya, selamat datang :)
Sebelumnya, welcome di grup Kledo Health. Ini grup sederhana ttg sharing knowledge, riset, dan social project ttg kesehatan. Malam ini kita akan diskusi ttg 1000 hari pertama manusia, yakni masa paling penting dalam perkembangan otak seseorang, termasuk calon anak2 (kita semua) nanti. Hehe Intermezzo.. diskusi ini adl 1 dari rangkaian social project kesehatan Kledo. Semoga byk yg tertarik :) Narasumber kita malam ini adl Dina Faizah, Mapres FK UI :)
Oke din, kita mulai ya. Din, kenapa sih 1000 hari pertama penting bgt buat manusia?
Dina Faizah: Sebelumnya sedikit dijelasin dulu ya„ Banyak studi menunjukkan faktor penyebab terpenting tubuh pendek, kurus, obesitas, dan beberapa indikator kualitas hidup lainnya adalah GIZI sejak pembuahan sampai anak usia dua tahun. Dihitung sejak hari pertama kehamilan (270 hari), kelahiran bayi sampai anak usia dua tahun (730 hari), maka periode ini merupakan periode 1000 hari pertama kehidupan manusia.
Periode ini merupakan periode sensitif yang menentukan kualitas kehidupan karena akibat yang ditimbulkan pada bayi di masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Dampaknya tidak hanya pertumbuhan fisik, tapi mental dan kecerdasannya„ Contohnya Brain Development. 95% perkembangan otak terjadi sampai anak usia 3 tahun (ada referensi yg menyebutkan 2 tahun)
Kalau misalnya ada kelainanan pd usia 2-3 tahun ini bisa diubah, tapi kalau lebih dari itu ga bisa diubah. Pertumbuhan2 sel saraf (sinaptogenesis) itu bisa dirangsang sejak dalam kandungan dg musik (katanya musik klasik yg bagus) jg murrotal al-qur’an. Kalau ayah bundanya berantem, bayi dlm kandungan jg bisa merasakan loh
Iqbal Pirzada: Oke din. Kira2 yang harus sangat diperhatikan oleh ayah/ibu di 1000 hari pertama kehidupan anaknya itu perkembangan apa saja?
Dina Faizah: NUTRISI!
Kita bagi 3 ya:
1. Nutrisi ibu hamil
2. Nutrisi bayi 0-6 bulan
3. Nutrisi bayi 6-24 bulan
Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar Kemenkes 2010, 44,2% ibu hamil di Indonesia mengonsumsi kebutuhan makanan di bawah kebutuhan minimal dan 40,1% ibu hamil mengalami anemia (kurang darah). Jadi kalo seorang wanita itu hamil, kebutuhan gizinya meningkat 15% untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah, plasenta (ari2),air ketuban, dan pertumbuhan janin. Makanan yang dimakan sama ibu hamil itu 40% nya dipergunakan utk pertumbuan janin, dan 60% utk si ibu Di indonesia banyak ibu hamil yang kekurangan zat besi, asam folat, kalsium, vitamin A, protein, dan kekurangan energi kronis
Nah ini perlu diperhatikan banget utk remaja putri yang underweight (kan banyak ciwi2 yg diet setengah mati) karena mereka akan menjadi ibu. Kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) diawali berasal dari ibu yang hamil dengan kondisi Kekurangan energi kronis, dan risikonya lebih tinggi pada ibu hamil usia 15-19 tahun
Ryry: Berarti makan pun harus dijaga bahkan sebelum nikah ya diin?
Nurul Maretia: Indikator kurang energi kronis gampangnya gimana sis? Dr indeks masa tubuh aja?
Dina Faizah: iya benar Kak Hasyry, utk ciwi2 harus dijaga makannya (jangan sampai kurang energi kronis) dan jangan sampai anemia
Rina Noviyanti: Kalau hamil meningkat 15% berarti makan juga harus ditambah, Din?
Menu yang disarankan, supaya tambahan gizinya proporsional?
Astuti Utik: Makanan apa aja sih kak yg ga boleh banget dikonsumsi bumil?
FK Dina: Asupan bertambah, tapi jg jangan berlebihan. Misal yang BMI nya normal, pertambahan berat selama hamil yg direkomendasikan 11,5-16 kg
Sebenernya seorang ibu gak perlu menambah porsi makannya secara berlebihan. Suka ada tuh yang punya alibi makan untuk bayinya dg 2x lipat lebih banyak, padahal sebenernya trimester pertama seorang ibu cukup menambah 180Kal/hari, sementara pd trimester kedua dan ketiga menambah porsinya menjadi 300Kal/hari lebih banyak dari biasanya
Iqbal Pirzada: 180kal dan 300 kal itu kira2 brp kali lbh byk dr rata2 makanan yg kita makan din?
FK Dina: Patokan penukarnya:
Nasi putih 1 piring itu 242 kalori
Capcay sayuran sepiring 42 kalori
1 Paha ayam goreng 130 kalori
Iqbal Pirzada: Berarti 180 kalori itu 1 paha ayam tambah capcay sepiring tambah nasi 8/242 piring. Hehe
FK Dina: Haha iya kapirz, jadi ibu hamil cukup nambah 1 paha ayam dan seperempat nasi putih dr biasanya (sebelum hamil) 😄
Nurul Maretia: Sis kalo susu pra hamil ngefek ga? Kan suka banyak tuh di iklan prenagen dll eh sebut merk
FK Dina: @kak ryry: Nasi (karbohidrat) idealnya 135-175 gram/hari (50-60% dari total energi)*
1 gram karbohidrat = 4 kalori
*protein 10-15%
lemak 25%
FK Dina: @nurul& utik: iya susu (yg katanya) utk ibu hamil itu sebenernya sama aja kayak susu biasa. iklannya aja yg bombastis 😅
9:28 PM – FK Dina: @kak rina: menu yg baik bagi ibu hamil mengandung zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zat gizi mikro (berbagai vitamin dan mineral). ada requirement minimun yg mesti dipenuhi, nanti aku bikin tulisan di post di website Kledo aja kali ya panjang bgt kalo dibahas di sini hehe 😁 (iya kan kapirz?)
tapi kalau makan nasi, lauk (daging, telur, ikan, tempe), sayur, susu, dan suplemen zat besi, asam folat dll yg diberikan oleh bidan/ dokter sudah memenuhi zat gizi yg dibutuhkan
FK Dina: @utik yg gak boleh utk ibu hamil:
– konsumsi kafein tidak boleh lebih dari 100 mg/hari (kurang lebih hanya 2 gelas)
– pemanis buatan seperti sukralose diperkirakan punya efek mutagenik/teratogenik (menyebabkan bayi lahir cacat)
– alkohol pada wanita hamil tidak boleh lebih dari 1 gelas per hari
*perhimpunan ahli kebidanan dan kandungan amerika TiDAk menyarankan konsumsi alkohol saat kehamilan
Kledo Utik: Kalo dari sisi nutrisi sudah dipaprkan begitu ya kak, kalo olahraga yg disarankan untuk pertumbuhan janin yg optimal apa kak? (Olahraganya yg mudah dan murah dijangkau)
Afifan Haryawan: Yang pasti kalau ibu hamil minum obat harus dalam pengawasan dokter. Jangan coba obat macem macem dan aneh aneh, termasuk jamu yg nggak bisa dipertanggungjawabkan isinya
FK Dina: Gizi pranikah yang mesti diperhatikan ya itu jangan sampai kekurangan energi kronis dan anemia. Lihat anemia bisa lihat dari konjungtiva mata pucat/ engga, telapak tangan yg pucat bisa jadi indikator juga (judgjement dokter).
Afifan Haryawan: Untuk pastinya cek Hb buat anemia. Jangan sampai <11 g/dL
FK Dina: iya afifan, ibu hamil kalau minum obat apapun harus dalam pengawasan dokter. karena banyak obat yang gak boleh dikonsumsi ibu hamil (bisa menyebabkan cacat). Jamu atau ramuan tradisional juga gak direkomendasikan, harus izin dokter
Cipi: Kalo kayak cream2 wajah gt boleh gak dipakai pas kehamilan kak?
FK Dina: Cream2 wajah juga harus atas izin Dokter.
Banyak kandungan di cream wajah (misal asam retinoat dll) kontra indikasi (ga boleh) utk ibu hamil
Berarti kalo krim wajah dr dokter pun harus dikonsultasikan ke dokter kehamilan ya?
FK Dina: bilang ke dokter kulitnya kalau kita lagi hamil, akan diganti kandungan cream yg sesuai atau dihentikan pemakaian
iya nurul, itu jg harus dikonsultasikan, bahkan sehariusnya dihentikan pemakaian, kan krim yg beredar di pasaran ga diketahui kandunganya apa…
kalo kamu ga hamil terus ke dokter kulit pasti jg disuru stop 😄
FK Dina: Nah tadi afifan tanya utk persiapan… buat abang2 or kakak2 yg mau nikah 👀
ada baiknya pre marital check up. dari cek darah, bisa tau kadar Hb dll. kata dosenku yg pernah neliti 40% mahasiswa fkui anemia, padahal ibu hamil kan jangan sampai anemia
Cipi: Oya kalo bumilnya overweight itu konsekuensinya ke bayi apa ya kak? Temen aku ada yang disuruh diet mendekati due date karena udah overweight
FK Dina: lebih jauh lagi (kalo punya duit) bisa skrining Talasemia. terutama utk suku2 sumatera yang kejadian talasemia nya banyak
Ryry: Kalo yg suntik2 yg dianjurkan sblum nikah perlu gak sih din?
Cipi: Terus temen aku juga ada pas melahirkan ternyata bayinya underweight padahal hamilnya gede banget. Katanya dokter makanannya gak masuk ke dedek bayi tapi ke ibunya. Itu disebabkan oleh apa kak? Pencegahannya gmana?
Ryry: Talasemia apa? *maaf ga tau*
FK Dina: suntik pra nikah itu vaksinasi 😄 terutama vaksin HPV utk mencegah kanker serviks
FK Dina: kalau ada rezekinya sebaiknya vaksin, namanya orang nikah kan udah seksual aktif, bisa tertular macem2 apalagi virus sekecil itu
FK Dina: Talasemia penyakit kelainan darah yg mengharuskan penderitanya sampai transfusi darah seumur hidup dan banyak komplikasinya (umur penderitanya biasanya <30 tahun)
Ryry: suntik pra nikah itu vaksinasi 😄 terutama vaksin HPV utk mencegah kanker serviks << waktu itu temen ku udh nanya2 utk suntik ternyata katanya itu malah bikin anaknya cacat. Krn lebih baik disuntik pada yg sudah sexual aktif. Gmn din?
FK Dina: divaksinnya sebelum merit.
jangan pas ketahuan lagi hamil…
intinya konsultasi ke dokter dulu kak sebelum vaksin
FK Dina: @kak selfi: obesitas pd kehamilan meningkatkan risiko diabetes pada kehamilan, hipertensi, neural tube defect (kepaal bayi cacat), bayi besar (sulit dilahirkan lewat vagina), kematian janin dalam kandungan, dan kelainan jantung pd bayi
soal tubuh pendek banyak faktor yg mempengaruhi. genetik (tinggi ayah dan tinggi ibu).
tapi memang ibu yg menikah usia remaja 15-19 tahun cenderung melahirkan anak berpotensi pendek dibanding ibu yg menikah pd usia 20 tahun ke atas
FK Dina: kakak2, kita baru bahas nutrisi saat hamil… yg usia 0-6 bulan (asi ekslusif) dan 6-24 bulan (+MPASI) belum 😢
Iqbal Pirzada: Okeh, kita lanjut ke sesi berikutnya nih?
Iqbal Pirzada: Bayi 0-6 bulan ya din
FK Dina: oke, sekarang masuk bayi usia 0-6 bulan ya 👶
FK Dina: pas bayi lahir, lakukan Inisiasi Menyusu Dini
IMD ini berlangsung 30-60 menit. IMD merupakan momen bayi “belajar pertama kali” – – > stimulasi otak. Jadi saat lahir itu bayi lapar, pas IMD berhasil bayi jadi kenyang deh 😄
Kuntungan IMD itu bisa merangsangang pelepasan plasenta/ lahirnya ari2 menjadi leboh cepat, dan BONDING perlekatan awal antara ibu dan bayi
Jadi sampai 6 bulan itu periode ASI EKSKLUSIF, ud sering denger? 👶
ASI ekslusif artinya ASI SAJA. gak ditambah apapun, air putih pun jangan
ASI itu yg paling baik utk bayi dari segi kandungan gizinya: lemak, laktosa, protein nya mudah dicerna, komposis vitaminnya, dan kandungan kolostrum yg berguna utk daya tahan tubuh bayi/ mencegah infeksi
selain itu manfaat ASI: kedekatan emosional (basic trust, mencegah kenakalan), tumbuh kembang lebih baik (mencegah obesitas dan gizi kuranh/buruk, lebih cepat berjalan dan bicara, IQ lebih tinggi), lebih stabil secara emosional
manfaat utk ibu: mencegah perdarahan pascakehamilan, metode kontrasepsi (KB) alami/alternatif, menuruk risiko kanker payudara dan indung telur, dan ibu merasa dibutuhkan 😊
Mungkin ada pertanyaan kok udah ASI ekslusif tapi pertumbuhan/ berat bedan bayinya gak naik2? *ini dialami cucu kedua presiden SBY
Nah, ada beberapa kunci keberhasilan ASI eksklusif:
– Perlekatan kulit (posisi yg benar ketika menyusui)
– Jangan membuang kolostrum
– Menyusui minimal 8 kali sehari
– Semakin sering bayi menghisap pada payudara lebih banyak susu yang akan dihasilkan
– Biarkan bayi menyusu dan beralih ke payudara sisi yg lain sampai dia meninggalkan puting sendiri
– jangan memberikan makanan tambahan sampai usia 6 bulan (termasuk buah)
– jangan menggunakan dot/ empeng
Iqbal Pirzada: Kalau kasus yg di Papua itu yg asi nya tidak keluar akan pasti otomatis keluar terus klo bayinya terus menyusui din?
FK Dina: posisi:
1. support seluruh tubuh bayi
2. seluruh tubuh depan bayi menghadap ibu
3. pastikan kepala, leher, dan daerah belang tubuh bayi sejajar. telingan dan lengan atas merupakan 1 GARIS LURUS
4. perut bayi menyentuh perut ibu
Nurul Maretia: Kalo pada kasus wanita karir yg mesti nyimpenin asi gimana sis
Nurul Maretia: Itu minumnya berarti pake apaan kalo ga pake dot?
Nurul Maretia: Tes tes
FK Dina: iya teorinya begitu Kapirz, isapan bayi pada puting ibu akan merangsang hormon yang mengeluarkan ASI.
atau bisa juga posis menyusui nya gak benar, perlekatan bibir bayi ke puting ibunya gak benar, pengisapan tidak efektif
FK Dina: bisa jg kondisi ibu saat itu stres sehingga berpengaruh ke hormon. menyusui emg butuh kondisi yg nyaman, support suami penting di sini Abang2 👨
Ali Abdillah: Sempet nonton di mata najwa ada semacam komunitas suami peduli ASI gitu
FK Dina: iya Bagus itu suami peduli ASI 👍 sekarang juga digalakkan ASI bagi ibu yg bekerja, ada Peraturan Pemerintahnya juga bahwa kantor memberi hak bagi ibu hamil utk menyusui, memerah ASI di kantor, dsb
FK Dina: Iya Nurul, bagu wanita karir setelah metode pengumpulan/pemerahan ASI dipilih, harus diperhatikan panduan utk menyimpan, membekukan, dan mencairkan ASI
FK Dina: Penyimpanan ASI yang terlalu lama (beku) akan mengubah rasa dan komposisinya. Membekukan dan mencairkan ASI akan mempengaruhi komposis imunologinya (kekebalan tubuh)
PM – Iqbal Pirzada: Eh, mungkin bisa kita percepat setelah ini ke bagian 6 bulan – 2 tahun ya
FK Dina: Iya Kak Ryry 😃 pertama harus tahu ilmunya ttg tumbuh kembang anak, nutrisinya dll
maksudnya fokus mau sambil kerja atau studi ya Kak? 😄 aku yakin kk super woman pasti bisa ✊ apalagi kalo suaminya suportif dan ayah teladan #zedap yg penting tahu periode emasnya itu sih kak menurutku, jgn lupa stimulasi juga (ada kurva/ indikator bahwa bayi usia sekian sekian harus udah bisa ini itu tsb)
Bal usul abis diskusi selesai notulensinya bisa disebar ke yg mau bal.
Iqbal Pirzada: 👍👍
Iqbal Pirzada: Nanti kita posting di web juga ry
FK Dina: panduan penyimpanan asi:
-pilihan wadah: keluarkan langsung ke dalam gelas atau wadah plastik steril dan bersih. pemakaian kantung plastik lunak tidak disarankan.
– segera setelah keluarkan tutup wadah. wadah disimpan di bagian terdingin dari lemari es. jangan menyimpannya di area pintu lemari es.
-selalu gunakan asi yg dikeluarkan lebih awal
– jika asi diBEKUkan, tinggalkan sedikit ruang dalam wadah utk pemuaian ASI
FK Dina: IMG-20150408-WA0020.jpg (file attached)
Iqbal Pirzada: 👍👍👍
Iqbal Pirzada: Oke din, kita lgsg masuk ke bagian terakhir ya. Nutrisi untuk bayi 6 bulan-2tahun :)
11:18 PM – Ali Abdillah: Dlu habibi digituin jg bal?
11:19 PM – Iqbal Pirzada: Kalopun ga digituin, dia bisa kaya gitu. Apalagi digituin.
11:20 PM – FK Dina: oia mencairkan asi ada panduannya jg sbnrnya, intinya rendam wadah di mangkuk berisi air hangat, panas berlebihan akan memodifikasi atau menghancurkam enzim dam protein. jangan pernah gunakan microwave utk mencairkan/ menghangatkan asi. setelaj dicairkan, asi hrs digunakan dlm waktu 24 jam
11:24 PM – FK Dina: Setelah usia 6 bulan, baru bayi diberi makanan tambahan yg disebut Makananan Pendamping-ASI (MP-ASI) 😃
Kenapa ditambahkan? Karena ASI dpt memenuhi kebutuhan gizi
100% pada 6 bulan pertama
70% pada usia 6-8 bulan
55% usia 9-11 bulan
30% usia 12-23 bulan
11:27 PM – Ryry: Wooohhh gituu
11:29 PM – FK Dina: MP-ASI harus diberikan dg tepat. Jika terlalu awal diberikan (<6 bulan) dpt menyebabkan terjadinya diare (karena organ pencernaannya belum siap) dan bayi tidak menghisap semua asi yg dihasilkan ibunya sehingga kekurangan zat gizi berkualitas tinggi. Tapi kalau ditunda (lewat dr 6 bulan) juga mengakibatkan anak kekurangan gizi karna ASI udah ga bisa memenuhi semua zat gizi bayi >6 bulan
11:30 PM – FK Dina: MPASI itu adalah makanan yg diberikan antara ASI dan makanan keluarga. Misal keluarganya makan sayur sop dan rendang. Buatlah bubur nasi/ tim yg terdiri dari nasi, wortel, dan daging yg diblender halus 😄
11:31 PM – FK Dina: usia 6-9 bulan adalah periode bayi mengenal rasa lain
11:35 PM – Aufa: *maaf baru muncul abis belajar uts* *bahasannya seruuu banget* *maaf nanya tiba tiba*
Kak, soal mpasi baiknya didahulukan daging, buah, atau sayur dulu kak? Tadi pagi baru aja baca selebtweet dokter yang baru punya bayi mau masuk masa mpasi katanya lebih baik kasih sayur dulu sebelum buah biar suka sayur, emang bisa gitu ya Kak?
Terus mpasi bisa dicampur sama asi ya Kak?
11:38 PM – FK Dina: IMG-20150408-WA0022.jpg (file attached)
11:40 PM – Iqbal Pirzada: Wiih simpel tp dalem
11:41 PM – FK Dina: 👆Hi, Aufa! Goodluck UTSnya Dear! 😇
Jadi memang ada rekomendasi pola makan bayi disesuaikan dg food textures dan feeding styles. awal2 emg lebih baik sereal/ sayur/ buah dulu, baru mulai usia 8 bulan saat bayi belajar merangkak mulai dikasi daging
11:42 PM – FK Dina: tapi kalo alasannya supaya biar suka sayur dulu wah aku jg baru denger hehe (ga pernah liat di textbook atau dosenku cerita)
11:43 PM – FK Dina: IMG-20150408-WA0023.jpg (file attached)
11:44 PM – FK Dina: maksudnya tadi bukan MPASI dicampur sama ASI, tapi dikasih MPASI dan juga ASI
11:48 PM – FK Dina: Nah Di Indonesia, pemberian MPASI yg sebagian besar berupa pisang ataupun nasi, di samping karena faktor kemiskinan juga sgt dipengaruhi kekerabatan sosial, dan kultur kebiasaan masyarakat. Kebiasaan pemberian makanan yang telah terjadi karena ketidaktahuan, tahayul, dan adanya kepercayaan yang salah
11:52 PM – FK Dina: Contohnya ada kebiasaan di NTT: pisang dikunyah dulu sama ibu/neneknya, baru dikasih ke mulut bayi. Selain karna pisang kandungan gizinya sangat gak cukup utk kebutuhan bayi, tau apa yg terjadi? Bayi2 itu tertular Tuberkulosis (TB) Paru (karena TB menular dari droplet = cipratan/ air liur yg mengandung kuman TB)
11:53 PM – Iqbal Pirzada: Nice diin
11:53 PM – Mutma Inna: 👍 lanjut kak
11:53 PM – Iqbal Pirzada: Eh, mungkin kita limit maksimal 8 menit lagi ya
11:54 PM – Mutma Inna: Woke
11:55 PM – FK Dina: IMG-20150408-WA0024.jpg (file attached)
riset pemberian MPASi di suku banjar
11:56 PM – FK Dina: selain disebabkan kurangnya komsumsi pangan dan mutu gizi yg dimakan keluarga, faktor2 lain yg berpengaruh terhadap status gizi balita antara lain faktor tingkat pendidikan ibu, tingkat pengetahuan ibu, umur ibu, pekerjaan ibu
11:57 PM – FK Dina: kalo kondisi Papua gimana Kak Ady? 👀
*sudah jam 2 ya di papua
11:57 PM – Iqbal Pirzada: Ahaha
11:57 PM – Iqbal Pirzada: Untuk Ady nanti sesi khusus lg mungkin ya. Wkwkwk
11:58 PM – FK Dina: harapannya social project Kledo gak cuma ngasih makanan (MPASinya aja) tapi juga benerin edukasi ke ibunya 😊
11:58 PM – Iqbal Pirzada: 👍👍
11:58 PM – Iqbal Pirzada: Yoo
11:58 PM – Iqbal Pirzada: Ok, nampaknya kita harus sudahi dl diskusi malam ini ya
11:58 PM – FK Dina: iya kak 😊
11:59 PM – FK Dina: tapi sit in nya jangan pada di kick dulu kak… kan belum selesai pembahasan socpro 😂
11:59 PM – FK Dina: mungkin jg msh ada yg mau tanya2 gizi 1000 hari pertama 😂
11:59 PM – Aufa: Makasih kak Dina doanya :) mantaap Kak penjelasannya ✨ *mau nanya lagi tapi sesi udah abis*
11:59 PM – Iqbal Pirzada: Hasil diskusinya kita follow up ke kehidupan masing2 dan Insya Allah di Papua nanti. Hehe
12:00 AM – Iqbal Pirzada: Oke, semenara kita tutup diskusinya. Kalau ada yg masih mau tanya2 monggo, dibuka sampe besok ya. Setelah itu mungkin bisa kembali ke tempat masing2. Hehe
12:00 AM – Iqbal Pirzada: Terima kasih banyak Dina :)
12:01 AM – Ali Abdillah: Hatur nuhun Dina
12:01 AM – Mutma Inna: Terima kasih kak din, tadi baru bisa nyimak dri jam 9an heheh.. 😊😊
12:01 AM – Ali Abdillah: 👆
12:02 AM – FK Dina: Sama 😃 terima kasih rekan2 semua! Moga bermanfaat, mohon maaf atas segala kekurangan 🙏
12:03 AM – Nurul Maretia: Congratulation dear
12:03 AM – Nurul Maretia: Great discussion
12:03 AM – FK Dina: Yang udah mau naik pelaminan (calon ayah bunda hebat) ditunggu undangannya yah 😄 summon: kak pirz kak ali 👀
12:03 AM – Affin Bahtiar: Terimakasih Kak Dina, sukses selalu ya! amin. maaf kalau ada salah, semoga akhi2 disini bisa jadi suami suami siaga dan supportfull ke istri dan anak. Amin.
12:03 AM – Nurul Maretia: Yang udah mau naik pelaminan (calon ayah bunda hebat) ditunggu undangannya yah 😄 summon: kak pirz kak ali 👀
12:04 AM – FK Dina: Sama2 Bang Affin. Aamiin Allahumma Aamiin
3:48 AM – Cipi: Dinaa terimakasih ya sharingnyaaa
4:15 AM – FK Dina: IMG-20150409-WA0000.jpg (file attached)
4:18 AM – FK Dina: Sama2 😇 Selamat Hari Kamis! 👆
SenyuMangat (senyum+semangat)! 😃💪
Yang lagi ada rasa galau atau sedih berkepanjangan, do a complete focused fast on this Thursday! 👼🍴✔
5:50 AM – Muhammad Iqbal: wah maaf baru baca. udh terlelap sblm jam 10 kmrn 😅
makasi din
5:56 AM – Muhammad Iqbal: kalo kelainan genetik kayak thalasemia dan buta warna bisa diubah saat 0-2 tahun itu juga ga din? atau masi terbatas di mutasi gonosome ya? saya blm pernah dengar perbaikan mutasi autosome…
5:59 AM – Ryry: Dinaa makasih yaa sharingnyaa manfaat bangeet. :))
8:20 AM – ‪+62 857-1194-1903‬: Terima kasih dina, salam kenal. Saya jadi diingatkan kembali soal gizi pranikah. Btw, soal scanning talasemia sblm nikah apa artinya byk penderita yg gk sadar klo dia kena talasemia bgtu?
8:25 AM – FK Dina: Kalau kelainan kromosom baik autosom maupun genosom gak bisa diperbaiki, Bang Iqbal 😢 (buta warna, talasemia, katarak kongenital, lesung pipit&dagu dsb)
Contoh pasien Sindrom Down (IQ rendah), jd yg dimaksimalkan adalah mengembangkan kemampuan non kognitif nya. Juga diberikan stimulasi tumbuh kembang yg lain (bicara, motorik/ gerak, bahasa, sosial) supaya tidak terlalu terlambat perkembangannya
8:26 AM – Afifan Haryawan: Skrining talasemia kalau sepasang positif, langkah pencegahannya yg terbaik itu…. pisah 😂
8:27 AM – Afifan Haryawan: Atau kalau mau lanjut siap siap anak kena thalassemia, kasian bgt anaknya 😭
8:28 AM – FK Dina: Yg bisa diperbaiki saat Usia 0-2 tahun itu terkait brain development, dipengaruhi bgt sm nutrisi (kalo gizi kurang/buruk pertumbuhan sel2& sinaps otak gak maksimal). Contoh speech delay, motoric delay… itu bisa diperbaiki jika diterapi (speech terapi, okupasi terapi) sebelum usia 2 tahun. Tapi kalo si orang tua baru nyadar anaknya belum bisa bicara atau belum bisa jalan pas usia 4 tahun, susah utk diperbaiki
8:28 AM – ‪+62 857-1194-1903‬: Hem oke. Tp knp bru skriningnya sblm nikah? Apa artinya ada potensi virus walopun si ibu atau bapaknya gk merasa sakit gtu?
8:28 AM – ‪+62 857-1194-1903‬: Klo yg merasa sehat2 aja hrz ttp skrining?
8:29 AM – Muhammad Iqbal: thalasemia itu bawaan.. jadi kalo dia hanya carrier dia gak akan merasa sakit
8:29 AM – Muhammad Iqbal: kalo dia hanya carrier, ga terekspresikan sebagai sifat/fenotipe
8:29 AM – ‪+62 857-1194-1903‬: Oh bgtu. Jadi bisa sebagai pembawa gen ya?
8:30 AM – Muhammad Iqbal: kalo sesama carrier menikah, gennya jd muncul sebagai fenotipe deh. hehe
8:30 AM – Muhammad Iqbal: kita begitu abang/kakak ~.
8:30 AM – ‪+62 857-1194-1903‬: Lesung pipit itu kelainan kromosom? Baru tau. Saya kira itu krn saya pelintir cabe atau korek api ke pipi adek saya 😂
8:30 AM – Muhammad Iqbal: ga ada namanya 😂😂😂
8:31 AM – Muhammad Iqbal: *kira2
8:31 AM – FK Dina: halo Kak 085711941903 namanya siapa Kak? Salam kenal Kak, namanya ga muncul di WA hehe 😁
iya benar mengenai talasemia seperti yg dijelaskan Bang Iqbal
8:32 AM – ‪+62 857-1194-1903‬: Oiya. Saya riza fib 2008 salam kenal 😄
8:33 AM – FK Dina: iya lesung pipit dan dagu diturunkan dari kromosom autosom.. salam kenal Kak Riza 😄
8:35 AM – FK Dina: dari hasil riset di indonesia suku2 sumatera (palembang, padang, dsb) yg banyak carrier talasemia.
kalau setelah tes kedua calon pasangan positif, sebaiknya konseling genetik dg dokter. karna anaknya bisa talasemia mayor (butuh pengobatan, kasian bgt) 😢 atau bisa jg cuma minor (carrier)
8:37 AM – Muhammad Iqbal: kembali ke mutasi din. yg saya dengar, terapi gen mulai banyak dilakukan. terutama pada kasus2 gonosome, dimana dia blm aktif banget kayak autosome
8:37 AM – Muhammad Iqbal: waduh saya orang minang din 😰
8:37 AM – Muhammad Iqbal: tapi saya blm tau banyak soal terapi gen. hehe
8:38 AM – FK Dina: keluarga besar ada yg talasemia Bang? kalo calon Abang jg suku sumatera (apalagi tulen) perlu skrining tuh Bang 😐
8:38 AM – ‪+62 857-1194-1903‬: Wew.. Kalo salah satu blh lanjut? Btw, buget skrining talasemia itu range nya brp yak? Ada yg tau… #emakemakbgtnih
8:39 AM – Muhammad Iqbal: setau saya sih gak ada keluarga saya yg thalasemia. alhamdulillah
8:40 AM – ‪+62 857-1194-1903‬: Klo keluarga besar sjauh ini gk ada yg talasemia berati aman yak? Kemungkinan kecil sbg pembawa yak?
8:41 AM – ‪+62 857-1194-1903‬: Tulen itu apa ya, mksdy lahir besar di sumatera jg atau cuma turunan doang?
8:44 AM – FK Dina: iya kira2 begitu Kak Riza :) tulen maksudnya Bapak Ibu Nenek Kakek berdarah Sumatera (misal ga ada campuran jawa nya)
8:47 AM – Afifan Haryawan: Sampai sekarang blm ada terapi gen yg mengubah basis DNA kak. Katanya sih vector virus yg plg bagus itu HIV, tp nggak ada yg berani cmiiw
8:49 AM – FK Dina: Bang Iqbal kita samain persepsi dulu yah 😊 Kelainan kromosom genosom kayak Sindrom Turner, Sindrom Klinefelter…
contoh Sindrom Klinefelter (44A+XXY) pria yg menyerupai wanita: tumbuh payudara, pertumbuhan rambut kurang, suara tinggi seperti wanita, testis kecil… efeknya kan dia hampir ga bisa (sulit) punya anak, nah sejauh ini terapinya hormon sih Bang (dikasi testosteron)
8:50 AM – FK Dina: iya setuju Afifan.
Bang iqbal kalo mau tau lebih jauh ttg update terapi gen nanti bisa tanya2 Ka Olga aja kak 😁 doi kan ambil genetika di Cambridge
8:51 AM – ‪+62 857-1194-1903‬: Olga?
8:52 AM – FK Dina: Laurentya Olga FKUI 2006
8:52 AM – Muhammad Iqbal: oh berarti yg.prominent baru sampe tingkat hormon ya. hehe. itu udh banyak praktiknya 😃
bahkan yg buat jd transgender 😒
8:52 AM – Muhammad Iqbal: siap, udh kenalan sama kak olga 😄
8:52 AM – ‪+62 857-1194-1903‬: Oh kuliah genetika. Kirain terapi genetika 😅
9:16 AM – Wahyu Awaluddin: Wah liyeur baca 300-an chat
9:16 AM – Wahyu Awaluddin: Mantap dina
9:17 AM – Muhammad Iqbal: eh din saya jd keingetan ttg human milk substitute.
9:18 AM – Muhammad Iqbal: temen saya yg dulu anak S2 di grup riset bioproses lg riset ttg HMFS (human milk fat substitute) yg di derived dr minyak klp sawit
9:18 AM – Nurul Maretia: “@blogdokter: New England Journal of Medicine: Orang pendek lebih rentan mengalami sakit jantung. #studikes”
9:19 AM – Nurul Maretia: 👆 😱😰
Nurul Maretia: Kata dosenku yg dokter jg org yg BBLR rentan sakit jantung pas dewasa sis (aku prematur, 1200 gram, ya ga terlalu tinggi lah 155). Ibuku jg ada riwayat sakit jantung. Aku gimana ya nanti 😖
Muhammad Iqbal: krn aliran darahnya lebih pendek jalurnya ya? jadi lbh banyak pressure raise nya. #analisispakemekflu 😝
Muhammad Iqbal: kembali ke HMS, dia bikin itu untuk ganti lemak dr susu sapi yg ada di susy formula. krn lemak sufor kebanyakan lemak jenuh.. hehe..
Muhammad Iqbal: oh iya nanya din, pernah ada kasus bayi alergi sama asi dr ibu yg lain ga ya?
9:24 AM – ‪+62 857-1194-1903‬: Pendek itu brp ya? Klo udah beda geografis beda lagi kan patokannya. Jepang misalnya, masa semua rentan jantung 😔
9:34 AM – Muhammad Iqbal: kalo.saya nangkepnya sepertinya identik dengan masing2 ras kak,.krn tiap ras punya gen beda2. hehe.. jd acuan tinggi pendek juga berdasarkan rata2 masing2 ras. tp premis ini masuk kao bener masing2 ras.punya pacu jantung yg berbeda2 pula 😅
rada sotoy ini, wkwk..
yg depan laptop mungkin.bs dicari artikel.ilmiah yg berhubungan dengan ini. wkwk
Iqbal Pirzada: Gais, nampaknya sesi sit in nua sudah cukup. Terima kasih banyak udah gabung di diskusi ini. Makasih byk juga buat Dina. Sampai berjumpa di social project #jikatertarikgabung :)
Repost from: http://kledo.org/?p=142

Interprofessional Education: Learning Together to Work Together for Better Health

Do the doctors, dentists, nurses, pharmacists and dietitians view their professions as their own entity, or as a collective group as Health...