Knowledge that Works (Kledo) adalah komunitas anak muda Indonesia yang memiliki passion tinggi untuk mengembangkan diri dan berkolabrasi lintas disiplin ilmu dalam membuat dampak nyata bagi Indonesia. Kledo diinisiasi oleh anak-anak muda dari berbagi daerah di Indonesia. Kegiatan Kledo terdiri dari sharing knowledge, research, mentorship, dan social project.
Kledo memiliki program sharing knowldge mingguan melalui grup Whatsapp yang terbuka untuk diikuti oleh setiap orang dengan kesempatan terbatas. Selain itu terdapat juga program sharing yang sifatnya tatap muka. Selain sharing, Kledo juga sedang mengembangkan program mentorship, yaitu sebuah program untuk mengembangkan kompetensi membernya dimulai dengan kompetensi untuk bisa melanjutkan pendidikan tinggi di kampus-kampus terbaik dunia. Terakhir, untuk social project, saat ini Kledo sedang meluncurkan program Gizi untuk Papua, yaitu sebuah program pengentasan gizi buruk di pulau Papua, yang merupakan salah satu pulau dengan tingkat gizi buruk paling tinggi di Indonesia.
![]() |
Graduation of some Kledo's members at Universitas Indonesia |
GIZI UNTUK PAPUA (BETA)
Nyam-nyam. Alhamdulillah kita dapat makan dengan lahap, mungkin sekarang, mungkin beberapa jam lalu dan begitupun besok hari, lusa dan seterusnya. Namun, adik-adik kita di Papua tidak dapat merasakan nikmatnya makan. Padahal makanan bergizi sangat penting bagi mereka yang sedang dalam masa pertumbuhan. Sayangnya, adik-adik kita di Papua tidak mendapatkan makanan yang cukup dan bergizi. Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa 30,9% balita di Papua Barat mengalami gizi buruk/kurang. Papua Barat merupakan provinsi dengan prevalensi gizi buruk tertinggi di Indonesia.
Gizi buruk pada 1000 pertama kehidupan memberikan dampak yang irreversible bagi kehidupan seseorang. Dalam jangka pendek, gizi buruk membuat daya tahan tubuh lemah sehingga mudah terserang penyakit. Gizi buruk merupakan salah satu faktor mengapa Papua Barat menjadi provinsi dengan Angka Kematian Bayi tertinggi dan Angka Kematian Balita tertinggi kedua di Indonesia.
Dampak gizi buruk berlangsung seumur hidup. Katakanlah adik-adik kita di Papua Barat selamat dari incaran-incaran kuman pneumonia, diare dan tuberkulosis, mereka akan menjadi manusia dewasa yang stunted karena dampak kurang gizi bersifat permanen. Sekitar 95% perkembangan otak terjadi pada tiga tahun pertama kehidupan. Jika terlambat, sinaptogenesis (proses pembentukan sinaps neuron otak) tidak dapat tidak dapat berjalan sempurna walaupun dengan intervensi apapun. 1000 hari pertama kehidupan adalah masa-masa emas membentuk generasi yang cerdas dan kuat.
Di masa-masa emas ini ibu memiliki peranan vital. Ibu harus menyusui ASI secara eksklusif pada 6 bulan pertama anaknya. Pemberian ASI dilanjutkan hingga usia 2 tahun, namun dengan tambahan Makanan Pengganti ASI (MPASI). MPASI dapat berupa nasi tim dengan sayur dan telur, daging, ayam atau sumber protein lainnya. Namun, kondisi di Papua Barat sangat memprihatinkan. Pengetahuan mama-mama disana masih sangat kurang. Hanya sedikit mama-mama yang memberi ASI eksklusif. Setelah berusia 6 bulan, adik-adik kita juga tidak mendapatkan MPASI karena tidak ada sumber makanan atau tidak tahu cara mengolahnya.
Berangkat dari keprihatinan tersebut, kami, Gizi untuk Papua, tergerak untuk membantu. Kami telah melakukan penyuluhan mengenai ASI eksklusif pada ibu-ibu di Fakfak. Selain itu, kami juga ikut memberikan susu gratis kepada anak-anak SD disana saat Hari Pendidikan Nasional.
Namun, apa yang kami lakukan masih belum cukup. Kedepannya kami akan melakukan penyuluhan mengenai ASI eksklusif beserta MPASI dengan lebih ekstensif dan sistematis. Selain itu kami akan membuat dapur gizi bagi mama-mama Fakfak dan anak-anaknya. Pada fase awal, Gizi untuk Papua akan berfokus di Fakfak. Gerakan Gizi untuk Papua akan meluas mulai dari Manokwari hingga Jayapura.
Ada beberapa tahap gerakan Gizi untuk Papua yang berbeda-beda dalam metode untuk berkontribusi, jumlah populasi, dan dampak yang dihasilkan. Saat ini kami meluncurkan gerakan Gizi untuk Papua tahap 1 yang akan terus berkembang dalam hal metode, jumlah target penerima bantuan, dan dampak yang dihasilkan. Untuk metode di tahap 1, bantuan dapat dilakukan melalui transfer donasi ke:
Bank BRI 2164 01000 342535 a.n. Astuti
Konfirmasi ke: 081804271994 (Ina)
Bersama kamu, kami percaya bahwa Gizi untuk Papua akan menciptakan generasi emas Papua. Ayo bersama mencerdaskan adik-adik kita ^^
No comments:
Post a Comment